: Untuk babahku yang nafas tembakaunya aku hindari
Aku mendamba harum keringatmu
Yang di setiap detiknya membuat kurindu
Masih sama seperti aroma dahulu
Cinta ketika aku masih dipangkuanmu
Aku mendamba tatapan syahdumu
Yang meyakinkan di setiap resahku
Masih sama seperti cahaya dahulu
Lembut, selalu meneduhkan ku
Aku selalu sedih
Menyaksikan kepul yang telah menjadi candu menemani peluhmu
Aku juga selalu sedih
Ketika tahu engkau mengkhawatirkan aku
Hanya satu, BabahKu...
Aku ingin menyejukkan mu
Demi cintamu padaku
Dan demi cintaku padamu
*Babah : salah satu panggilan untuk ayah dari daerah Musi Banyuasin
No comments:
Post a Comment