Terlelap sebelum malam
Kudengar ayah berdendang
Dari si kancil hingga cinderela
Dari upik abu hingga cerita bohong berbumbu
Kucinta ayah
Kusenang ayah bercerita
Kusuka kumis ayah yang bergerak-bergerak
Matanya yang menyala bahagia bila happy ending
Air mata luruh bila cerita duka
Ayah seperti teater cerita
Seperti film sungguhan
Seperti buku diaryku
Ayah adalah kaktus dalam padang cerita
Surau di rumput ilalang
Kucinta ayah tuk lalu kini nanti dan selamanya
No comments:
Post a Comment