Friday, October 24, 2008

Kutemukan Ayah dalam Cahaya ( Faidi Rizal )

adakah cahaya yang bisa kusebut bulan
kalau ternyata gelap masih senang
mempermainkan tatapan mata kosong
seorang nenek tua kemalaman pulang
selain dari ketajaman matamu angkuh
membelah malam,
adakah terik yang bisa kusebut matahari
bila kemarau tak juga berganti hujan
selain dari nyeri tulangmu
yang tak akan sembuh hanya dengan kematianku
berkalikali. di sini,
aku memang sebuah nama pendek
lahir begitu saja dari sesobek bajumu, ayah
tapi jangan larang terbang angin mengawang
sebab kenakalanku masih ingin mengatakan
; ini bulan, ini bintang, dan
di sebelahnya lagi ada matahari
kau tetap di situ, ayah!

Jogjakarta,2008

No comments: