doa membubung
hati putih, syahdu adzan, dan simpuhnya
bermalam-malam sembahyang begitu rasuk begitu khusyuk
saban rakaat senantiasa menjelmakan harapan indah nan nyata
ia bersujud, berserah dengan segala keikhlasan
tanpa mengeluh tanpa usia yang angkuh
selagi ibadah-ibadah belum tunai
ia kandung ketegaran abad
dan keikhlasan seluruh rasa nyeri kehidupan
ia, lelaki yang bersimpuh
ketabahan adalah perjuangan
ayah: di saban doa aku menadah tetesan restumu
Surabaya 2008
Monday, October 27, 2008
NARASI LELAKI YANG BERSIMPUH ( Siti Fatimah )
Sunday, October 26, 2008
Memori CintaKu pada Babah ( Reni Oktari )
: Untuk babahku yang nafas tembakaunya aku hindari
Aku mendamba harum keringatmu
Yang di setiap detiknya membuat kurindu
Masih sama seperti aroma dahulu
Cinta ketika aku masih dipangkuanmu
Aku mendamba tatapan syahdumu
Yang meyakinkan di setiap resahku
Masih sama seperti cahaya dahulu
Lembut, selalu meneduhkan ku
Aku selalu sedih
Menyaksikan kepul yang telah menjadi candu menemani peluhmu
Aku juga selalu sedih
Ketika tahu engkau mengkhawatirkan aku
Hanya satu, BabahKu...
Aku ingin menyejukkan mu
Demi cintamu padaku
Dan demi cintaku padamu
*Babah : salah satu panggilan untuk ayah dari daerah Musi Banyuasin
Friday, October 24, 2008
Kutemukan Ayah dalam Cahaya ( Faidi Rizal )
adakah cahaya yang bisa kusebut bulan
kalau ternyata gelap masih senang
mempermainkan tatapan mata kosong
seorang nenek tua kemalaman pulang
selain dari ketajaman matamu angkuh
membelah malam,
adakah terik yang bisa kusebut matahari
bila kemarau tak juga berganti hujan
selain dari nyeri tulangmu
yang tak akan sembuh hanya dengan kematianku
berkalikali. di sini,
aku memang sebuah nama pendek
lahir begitu saja dari sesobek bajumu, ayah
tapi jangan larang terbang angin mengawang
sebab kenakalanku masih ingin mengatakan
; ini bulan, ini bintang, dan
di sebelahnya lagi ada matahari
kau tetap di situ, ayah!
Jogjakarta,2008
Seperti Luka Ayah ( Faidi Rizal )
kemarin, kau suruh aku memunguti lukaluka
di balik mimpi rembulan tua atau di kuilkkuil para
dewa asal aku bisa membawanya pulang ke rumah
sampai di tangan kekasih
aku tahu ini bukanlah perintah
tapi sebuah rasa sangat rahasia
maka kujalani saja dengan setia
kalau pun tak bisa seluruhnya,
berani kucicipi rasa perihnya dalam dunia nyata
demikian,
meski teramat sulit mengartikan luka
tapi derita yang kau namai "cinta"
belum juga kering menghapus air mata
maaf,
bukan aku menyesal, ayah. sama sekali tak!
bukankah kau sangat paham
ini sudah air mata seperti lukamu, ayah
kalau di pojok itu adalah air mata
Jogjakarta,2008
Wednesday, October 22, 2008
SELANG NAFAS ( Ivan Yuniarto Santosa )
Terjalnya medan laga tak pernah kau hiraukan
Dinginnya udara tak kunjung kau rasakan
Meski baju tlah basah akan keringat,
Engkau masih melaju dengan semangat
Sosokmu bak serdadu tanpa tanda jasa
Terus berperang demi seonggok materi
Guna menambal mulut-mulut kami
Agar tetap bernafas di dunia ini
Ayah.....
Kini kau mulai lelah
Ototmu yang kuat, hanya tinggal kulit pipih
Namun wibawamu tak pernah payah
Terima kasih atas asa yang kau ajarkan
Untuk tidak menyerah dalam menggapai mimpi-mimpi
Terima kasih atas darah yang kau tumpahkan
Demi kami agar tetap berdiri di sini
Tuesday, October 21, 2008
SEBUAH PERMINTAAN KEPADA AYAH ( B.N Afandi )
Ayah tolong buka hatimu
Aku ini anak kandungmu
Jangan kau sakitiku
Karena aku bukan seperti anak tiri dalam sinetron yang
sering kau tonton itu.
Ayah tolong redakan amarahmu
Jangan kau manjakan egomu
Karena aku ini khawatir kepadamu
Sikap begitumu akan memporakporandakan kharismamu.
Ayah tolong jangan kau dengar kata-kata ibu tentangku
Karena sedari dulu ibu sudah membenciku
Aku khawatir fikiranmu tentangku nanti cuma berisi
fitnah melulu
Dan itu nanti yang menjadikan kau selalu berprasangka
buruk kepadaku.
Ayah tolong kenanglah dan ingat-ingatlah nostalgia
indah saat aku terlahir di dunia
Ingatlah bahwa tangisku kala itu mengelegar dan bikin
kamu tertawa bahagia
Tertawa bahagia melihat buah hatimu mirip wajahmu
Yang cakep,imuet dan lucu.
Ayah tolong kau sabar berharap tentangku kalau aku ini
berguna
Yang suatu saat nanti mengangkat derajat keluarga
Lewat keahlianku, lewat bakatku
Tapi bukan sekarang ayah
Karena keadaanku sekarang ini masih dalam kondisi yang
belum memungkinkan
Dan masih dalam perjuangan menghadapi cobaan.
Tolong kau mengerti aku ayah
pintaku ... inginku.
Kudus 2008
DONGENG AYAH ( Dian Ambarwaty )
Terlelap sebelum malam
Kudengar ayah berdendang
Dari si kancil hingga cinderela
Dari upik abu hingga cerita bohong berbumbu
Kucinta ayah
Kusenang ayah bercerita
Kusuka kumis ayah yang bergerak-bergerak
Matanya yang menyala bahagia bila happy ending
Air mata luruh bila cerita duka
Ayah seperti teater cerita
Seperti film sungguhan
Seperti buku diaryku
Ayah adalah kaktus dalam padang cerita
Surau di rumput ilalang
Kucinta ayah tuk lalu kini nanti dan selamanya
Monday, October 20, 2008
Ayah ( Febrina )
ayah..
kata asing bagi telingaku..
kata yang menuntunku pada ingatan akan seorang pria..
kata yang tak pernah lagi aku sebutkan..
kata yang mempermainkan emosiku..
ayah..
sesosok pria terlintas dalam benakku..
sesosok pria yang kini asing bagiku..
sesosok pria yang dulu pernah kukenal..
sesosok pria yang kini bukan siapa-siapa..
ayah..
pria separuh baya yang kini tak pernah kusapa..
pria separuh baya yang tak pernah dilihat mata..
pria separuh baya yang dulu bersamaku sepanjang masa..
pria separuh baya yang meninggalkan banyak luka..
ayah..
ingin kau tahu aku baik-baik saja..
ingin kau tahu aku kini bahagia..
ingin kau tahu aku tak pernah menyesali semua..
ingin kau tahu dihatiku kau selalu ada...
Sunday, October 19, 2008
Sedetik Waktu Bersama Ayahku ( Niken Larasati )
Ayah...
Kaulah baktiku
Jika ku menangis, kepadamulah
Ku ungkapkan kesedihanku
Dan jika ku mengalami kegagalan,
Kaulah yang selalu memberiku semangat
Seolah-olah kau slalu tahu keberadaan
isi hatiku yang sebenarnya
Ayah...
Kau berikan sejuta kasihmu untukku
Dan kasihmu begitu suci dan abadi
Bahkan sedetik waktuku hampir
Kulewati semua bersamamu
Bagiku kau adalah sosok yang sempurna
Yang mampu menjadi seorang Ayah yang baik,
sekaligus menjadi teman untukku
Ayah...
Aku menyayangimu sepenuh hati
Aku ingin menjadi anak yang
bisa membanggakanmu
Dan di setiap malam ku selalu berdoa untukmu
Agar kau kan selalu berada di bawah
naungan-Nya
Terima kasih Wahai Ayahku tersayang
Ayah
Ayah...
Kemilau senja tak seindah cahaya kasihmu
Hangatnya mentari, tak sehangat rasa sayangmu
Besarnya gunung tak sebesar rasa cintamu
Ayah...
Kemilau bintang, tak dapat menyaingi terangnya pengorbananmu
Beratnya batu tak seberat bebanmu menghidupi keluarga
Hamburan debu tak dapat menghitung berapa besar pengorbananmu
Ayah...
Kau adalah cahaya keluarga
Cahaya yang sangat dibutuhkan
Cahaya yang tiada henti berpijar
Namun cahaya itu tidak pernah sebanding dengan apa yang selama ini aku berikan
Ayah... kau adalah segalanya bagi keluarga